Monday, April 9, 2007

Berita Teraktual




Juni Diprediksi Musim Kemarau

Cetak halaman ini




Kirim halaman ini melalui E-mail








Senin, 09 April 2007



Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) berdasarkan pantauan, musim kemarau diperkirakan akan mulai terjadi pada Juni mendatang



Hidayatullah.com--Pantauan yang dilakukan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) atas berbagai indikasi yang berkembang belakangan ini, musim kemarau diperkirakan akan mulai terjadi pada Juni mendatang.

Dari indikasi seperti perubahan arah angin, posisi matahari dan peningkatan suhu udara, musim kemarau diperkIraqan akan terjadi mulai Juni mendatang,” kata praktisi cuaca dan kelautan BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, di Surabaya, dikutip Antara.

Menurut Eko, angin kini bertiup dari timur dan tenggara dari sebelumnya dari arah barat, sedangkan dari gerakan semu matahari kini posisinya sudah di belahan bumi utara.

Sementara itu, lanjut Eko, suhu udara kini cenderung meningkat dari 31-31 derajat Celsius pada musim hujan, kini sudah berkisar 33-34 derajat Celsius.

Lebih lanjut Eko mengemukakan, musim kemarau, khususnya di Jatim, diperkIraqan akan dimulai dari kawasan barat dan selanjutnya bergerak ke selatan, timur dan utara. Jadi, pada bulan April-Mei merupakan masa transisi (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau, sedangkan memasuki Juni mendatang akan masuk musim kemarau.

Eko mengatakan, dengan tanda-tanda alam seperti itu, khususnya posisi matahari di belahan bumi utara maka peluang terjadi badai di selatan sangat kecil.

Selain itu, seiring dengan pergerakan semu matahari diprediksi hasil tangkapan ikan di perairan selatan Jatim mulai meningkat pada bulan April ini.

Mengutip data Badan Meteorologi Australia, Eko mengemukakan, daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan Barat Australia.

Badan Meteorologi Australia (Maret 2006) mencatat, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai 12-15 kali terjadi pada periode November-Maret (musim barat) dan sangat jarang terjadi badai pada periode April-Oktober (musim timur).

Selama musim Barat khususnya perairan Selatan Jatim dan Samudra Hindia pada umumnya mengalami musim paceklik bagi para nelayan. Munculnya badai tropis berpotensi mengakibatkan menurunnya hasil tangkapan ikan. [ant]


No comments: